Monday, September 11, 2006

Sepotong Roti penebus DOSA

From: Cikgu E-ONE


Message: Sepotong Roti Penebus Dosa

Abu Burdah bin Musa Al-Asyari meriwayatkan, bahwa
ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata
kepada puteranya: "Wahai anakku,ingatlah kamu akan
cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong
roti."

Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang
lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah.
Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang
tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah
ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah
dia tentukan. Akan tetapi pada suatu hari, dia
digoda oleh seorang wanita sehingga dia tergoda
dalam pujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa
selama tujuh hari sebagaimana perkara yang
dilakukan oleh pasangan suami-isteri.

Setelah ia sedar, maka ia lalu bertaubat,
sedangkan tempat ibadahnya itu ditinggalkannya,
kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara
sambil disertai dengan mengerjakan solat dan
bersujud.Akhirnya dalam pengembaraannya itu ia
sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya sudah
terdapat dua belas orang fakir miskin, sedangkan
lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam
di sana, kerana sudah sangat letih dari sebuah
perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia
tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam
pondok itu.

Rupanya di samping kedai tersebut hidup seorang
pendita yang ada setiap malamnya selalu
mengirimkan beberapa buku roti kepada fakir miskin
yang menginap di pondok itu dengan
masing-masingnya mendapat sebuku roti. Pada waktu
yang lain, datang pula orang lain yang
membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin
yang berada di pondok tersebut, begitu juga dengan
lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga
mendapat bahagian, karena disangka sebagai orang
miskin.

Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu
ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang
membahagikan roti tersebut,sehingga kepada orang
yang membahagikan roti itu ia berkata: "Mengapa
kamu tidak memberikan roti itu kepadaku."

Orang yang membagikan roti itu menjawab: "Kamu
dapat melihat sendiri,roti yang aku bagikan
semuanya telah habis, dan aku tidak membahagikan
kepada mereka lebih dari satu buku roti."

Mendengar ungkapan dari orang yang membahagikan
roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat
itu lalu mengambil roti yang telah diberikan
kepadanya dan memberikannya kepada orang yang
tidak mendapat bahagian tadi. Sedangkan keesokan
harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.

Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah
yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat
itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan
dosa yang dilakukannya selama tujuh malam.
Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal
ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu
dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya
selama tujuh malam. Akan tetapi ketika dosa yang
dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang
dengan sebuku roti yang pernah diberikannya kepada
fakir miskin yang sangat memerlukannya, ia
ternyata menjadi penebus dosa.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home